Mengharapkan masa berlalu itu berpatah balik itu tidak akan
mungkin terjadi. Bergitu juga ramadhan ini walaupun kita merindukan akan bulan
ramadhan ini tapi ia akan tetap berlalu
dan mengakhirinya. Sama ada waktu yang kita tempuhi di bulan ramadhan ini
digunakan sebaiknya atau sebaliknya itu semua adalah hak yang ditentukan oleh
diri kita sendiri.
Bercakap soal nafsu di bulan ramadhan dimana semua manusia
mempunyainya. Mungkin ada diantara kita tidak mampu untuk menahan nafsu ketika
bulan ramadhan tidak kiralah kita masih muda atau rambut sudah mula memutih.
Nafsu tidak kenal usia dan waktu dia selalu ada dalam diri manusia, yang boleh
mengawalnya adalah diri sendiri sama ada kita dapat mengurangkan atau
meningkatan nafsu itu.
Rambut yang telah memutih yang menunjukan kematangan dalam
melayari kehidupan ini belum tentu boleh
mengawal nafsu tersebut dan rambut yang masih hitam atau muda bukan semuanya mengikut
kehendak nafsu. Pandangan mata kita selalu mengaburi sesuatu yang merasakan
sangat indah dan mendorong hati kita untuk memilikinya.
Berbalik kepada bulan ramadhan kita akan menghabiskan wang
untuk memperindahkan diri kita, kereta, rumah dan sebagainya. Mungkin untuk
menunjukan kita lebih hebat daripada orang lain tanpa kita sendari bahawa kita
telah terikut – ikut kehendak nafsu.
Promosi – promosi yang ditawarkan seakan – akan membuta mata
kita yang masih nampak dengan jelasnya.
Iman kata jangan benda itu akan menjadi pembaziran tapi nafsu kata beli demi
menampakan keunggulan di mata orang sekeliling, disinilah kita tewas. Tewas dengan pujukan
nafsu yang tiada syaitan dan menunjukan kelemahan iman yang ada dalam diri
kita. Kita boleh mengukur di tahap manakah kedudukan iman yang ada dalam dada.
Apabila kita tewas dengan pujukan syaitan terjadilah
kepentingan mengatasi keperluan. Apa yang tidak penting kita adakanya untuk memenuhi tuntutan nafsu
yang kita semai di dalam diri kita selama ini. Ia akan menjadikan kita tewas
walaupun berada di dalam bulan yang pernuh keberkatan.
Adakah kita bertanya sendiri kenapa bergitu cepat kita
terpengaruh dengan tuntutan nafsu ini sehingga ada yang sanggup untuk berhutang
tanpa memikirkan tentang bahana dimasa
akan datang. Jika kita mengikut nafsu, kita tidak akan merasakan puas walaupun
kita telah penuhi tuntutan itu.
Sebetulnya kita mamang dituntut untuk meraikan kemenaangan
kita iaitu menyambut hari raya tapi jangan sampai memberi kemudaratan dikemudian hari. Cukuplah sekadar apa yang
kita mampu dan jangan bersaing untuk menampakan keunggulan kita untuk mengatasi
orang lain.
No comments:
Post a Comment